Jumat, 27 Mei 2016

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: MASA PUBERTAS



MASA PUBERTAS

A.    Pengertian Remaja dan Pubertas
Remaja adalah rentangan kehidupan manusia, yang berlangsung sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai awal dewasa. Oleh karena itu sering juga disebut sebagai masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan dewasa.
Pada periode ini terjadi perubahan besar dan mendasar mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksuil. Hal yang sangat menonjol/khas pada periode ini, adalah kesadaran yang mendalam mengenai diri sendiri. Pada saat ini, remaja mulai meyakini kemauan, potensi dan cita-citanya. Mereka berusaha menemukan jalan hidupnya; mulai mencari nilai-nilai tertentu seperti kebaikan, keluruhan, kebijaksanaan, keadilan, keindahan, dan sebagainya.
Kematangan fungsi jasmaniah yang tercapai pada periode ini, berupa kematangan kelenjar kelamin yaitu berfungsinya testis (buah zakar) pada anak laki-laki dan ovarium atau indung telur pada anak perempuan. Kedua-duanya adalah merupakan tanda-tanda kelamin primer. Namun sebelum tercapainya tanda-tanda kelamin primer tersebut, terlebih dahulu muncul tanda-tanda kelamin sekunder, berupa pertumbuhan rambut pada ketiak, pertumbuhan kumis dan jambang, pertumbuhan rambut di sekitar alat kelamin dan perubahan suara. Khusus anak perempuan terjadi pula pertumbuhan payudara, menebalnya lapisan lemak disekitar pinggul, paha dan perut.
Masa remaja ini, oleh para ahli dibagi dalam beberapa periode antara lain oleh E.B. Harlock, yang membagi menjadi tiga periode, yaitu:
1.      Masa pubertas yang berlangsung antara 11-13 tahun.
2.      Masa Adolessen/remaja awal yang berlangsung antara 13-17 tahun.
3.       Masa remaja akhir yang berlangsung antara umur 17-21 tahun.
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur antara 11 hingga 13 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah.
Beberapa pengertian dari para ahli mengenai pubertas yaitu:
  1. Menurut Prawirohardjo (1999: 127), pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
  2. Menurut Soetjiningsih (2004: 134), pubertas adalah suatu periode perubahan dari tidak matang menjadi matang.
  3. Menurut Monks (2002: 263), pubertas adalah berasal dari kata puber yaitu pubescere yang artinya mendapat pubes atau rambut kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual.
  4. Menurut Root dalam Hurlock (2004), Pubertas merupakan suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat–alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.

B.     Perkembangan Fisik dan Seksuil
Dalam pembicaraan mengenai perkembangan fisik dan seksuil, tidak dapat dipisahkan dari permasalahan seksuil-genitas di mana keduanya harus dipandang sebagai pertumbuhan fisik secara keseluruhan. Demikian pula pembicaraan mengenai perkembangan bio-fisik, akan selalu berkaitan dengan pembicaraan mengenai pengaruhnya terhadap perkembangan psiko-sosial.
Pada hakekatnya perkembangan ketiga aspek kepribadian itu (bio-psiko-sosial), saling berkaitan satu sama lainnya. Dengan tibanya masa pubertas, terlihat adanya pertumbuhan fisik yang cepat, hal ini memberikan impuls-impuls baru pada perkembangan psiko-sosialnya. Sebaliknya reaksi individu terhadap perkembangan psikologi sosialnya, tergantung dari pengaruh lingkungan dan dari sifat pribadinya sendiri serta interpretasinya terhadap lingkungan itu.
Ada empat perubahan fisik pada pubertas yang penting diketahui, yaitu:
1.      Perubahan fisik yang cepat
2.      Perubahan proporsi tubuh
3.      Perkembangan karakteristik primer atau organ-organ seks
4.      Perkembangan karakteristik seks sekunder
Ciri-ciri penting periode pubertas:
a)      pubertas merupakan periode transisi dan tumpang tindih. Dikatakan transisi sebab pubertas berada dalam peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab beberapa ciri biologis-psikologis kanak-kanak masih dimilikinya, sementara beberapa ciri remaja dimilikinya pula.
b)      pubertas merupakan periode terjadinya perubahan yang sangat cepat. Perubahan dari bentuk tubuh kanak-kanak pada umumnya ke arah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap dan sifat yang menonjol, terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap permainan dan anggota keluarga.
c)      tubuhnya mulai menunjukkan mekar-tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak. Sebagian ciri pubertas yang dia miliki ditunjukkan dalam sikap, perasaan, keinginan, dan perbuatan-perbuatan. Sikapnya yang paling menonjol antara lain sikap tidak tenang dan tidak menentu.
d)     pertumbuhan dan perkembangan badannya, tumbuh normal, sesuai dengan usianya.
e)      perkembangan organ-organ seks wanita ditandai dengan adanya haid pertama atau “menarche” yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak bagi yang mengalaminya.
f)       gejala yang mulai ditunjukkan dari dirinya yaitu :
Ø  pinggul yang membesar dan membulat
Ø  dada yang semakin nampak menonjol
Ø  tumbuhnya rambuh di daerah kelamin, ketiak, lengan dan kaki
Ø  perubahan suara dari suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodius) bagi perempuan, lebih bass bagi laki-laki
Ø  kelenjar keringat lebih aktif dan sering tumbuh jerawat
Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki.
Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.

C.    Pengaruh Perkembangan Fisik dan Seksuil Terhadap Tingkah Laku
Pertumbuhan jasmani anak menjelang dan selama masa pubertas, kemungkinan sekali diikuti oleh kelelahan, ketidakgairahan dan gejala-gejala lain yang tidak menguntungkan.
Pertumbuhan jasmani pada pubertas, menyebabkan tanggapan masyarakat yang berbeda pula, mereka diharapkan dapat memenuhi tanggungjawab orang dewasa, tetapi berhubung antara pertumbuhan bagian-bagian fisiknya msih ada jarak bagi remaja tersebut, dalam memenuhi tuntutan sosial itu. Sehingga seringkali menimbulkan konflik dan frustasi dalam diri remaja itu. Terutama bila tidak ada pengertian dari pihak orang dewasa.
Demikian pula halnya dengan perkembangan seksuil, hal ini sangat berpengaruh pada tingkah laku remaja. Seringkali kita melihat tingkahlaku seksuil itu, dipertunjukkan oleh para remaja untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Seperti anak-anak gadis mulai mencoba krim, lipstick/gincu, sedangkan anak-anak pria mulai menunjukkan kegagahan dirinya, misalnya dengan membuka baju pada bagian dada, menggulung lengan baju, mengikuti model-model rambut dan mengganggu anak-anak perempuan yang disenanginya.
Dalam pemenuhan kebutuhan dorongan seksuil inilah, para remaja seringkali mengalami benturan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, apakah itu norma agama ataupun norma adat. Oleh karena itu kesadaran dan kebijaksanaan orang dewasa dalam memperlakukan remaja, terutama yang berhubungan dengan masalah seksuil ini, sangat diharapkan, sehingga para remaja itu dapat diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang positif yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar