MASA PUBERTAS
A.
Pengertian Remaja dan Pubertas
Remaja adalah rentangan kehidupan manusia, yang berlangsung sejak
berakhirnya masa kanak-kanak sampai awal dewasa. Oleh karena itu sering juga
disebut sebagai masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan dewasa.
Pada periode ini terjadi perubahan besar dan mendasar mengenai kematangan
fungsi-fungsi rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksuil. Hal yang sangat
menonjol/khas pada periode ini, adalah kesadaran yang mendalam mengenai diri
sendiri. Pada saat ini, remaja mulai meyakini kemauan, potensi dan
cita-citanya. Mereka berusaha menemukan jalan hidupnya; mulai mencari
nilai-nilai tertentu seperti kebaikan, keluruhan, kebijaksanaan, keadilan,
keindahan, dan sebagainya.
Kematangan fungsi jasmaniah yang tercapai pada periode ini, berupa
kematangan kelenjar kelamin yaitu berfungsinya testis (buah zakar) pada anak
laki-laki dan ovarium atau indung telur pada anak perempuan. Kedua-duanya
adalah merupakan tanda-tanda kelamin primer. Namun sebelum tercapainya tanda-tanda
kelamin primer tersebut, terlebih dahulu muncul tanda-tanda kelamin sekunder,
berupa pertumbuhan rambut pada ketiak, pertumbuhan kumis dan jambang,
pertumbuhan rambut di sekitar alat kelamin dan perubahan suara. Khusus anak
perempuan terjadi pula pertumbuhan payudara, menebalnya lapisan lemak disekitar
pinggul, paha dan perut.
Masa remaja ini, oleh para ahli dibagi dalam beberapa periode antara lain
oleh E.B. Harlock, yang membagi menjadi tiga periode, yaitu:
1. Masa pubertas yang berlangsung antara 11-13 tahun.
2. Masa Adolessen/remaja awal yang berlangsung antara 13-17 tahun.
3. Masa remaja akhir yang berlangsung
antara umur 17-21 tahun.
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan
kita biasanya dimulai saat berumur antara 11 hingga 13 tahun. Pada masa ini
memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai
dengan menstruasi pertama (menarche),
sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah.
- Menurut Prawirohardjo (1999: 127), pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
- Menurut Soetjiningsih (2004: 134), pubertas adalah suatu periode perubahan dari tidak matang menjadi matang.
- Menurut Monks (2002: 263), pubertas adalah berasal dari kata puber yaitu pubescere yang artinya mendapat pubes atau rambut kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual.
- Menurut Root dalam Hurlock (2004), Pubertas merupakan suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat–alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi.
B. Perkembangan
Fisik dan Seksuil
Dalam
pembicaraan mengenai perkembangan fisik dan seksuil, tidak dapat dipisahkan
dari permasalahan seksuil-genitas di mana keduanya harus dipandang sebagai
pertumbuhan fisik secara keseluruhan. Demikian pula pembicaraan mengenai
perkembangan bio-fisik, akan selalu berkaitan dengan pembicaraan mengenai
pengaruhnya terhadap perkembangan psiko-sosial.
Pada
hakekatnya perkembangan ketiga aspek kepribadian itu (bio-psiko-sosial), saling
berkaitan satu sama lainnya. Dengan tibanya masa pubertas, terlihat adanya
pertumbuhan fisik yang cepat, hal ini memberikan impuls-impuls baru pada
perkembangan psiko-sosialnya. Sebaliknya reaksi individu terhadap perkembangan
psikologi sosialnya, tergantung dari pengaruh lingkungan dan dari sifat
pribadinya sendiri serta interpretasinya terhadap lingkungan itu.
Ada
empat perubahan fisik pada pubertas yang penting diketahui, yaitu:
1.
Perubahan
fisik yang cepat
2.
Perubahan
proporsi tubuh
3.
Perkembangan
karakteristik primer atau organ-organ seks
4.
Perkembangan
karakteristik seks sekunder
Ciri-ciri penting periode pubertas:
a)
pubertas merupakan periode transisi
dan tumpang tindih. Dikatakan transisi sebab pubertas berada dalam peralihan
antara masa kanak-kanak dengan masa remaja. Dikatakan tumpang tindih sebab
beberapa ciri biologis-psikologis kanak-kanak masih dimilikinya, sementara
beberapa ciri remaja dimilikinya pula.
b)
pubertas merupakan periode
terjadinya perubahan yang sangat cepat. Perubahan dari bentuk tubuh kanak-kanak
pada umumnya ke arah bentuk tubuh orang dewasa. Terjadi pula perubahan sikap
dan sifat yang menonjol, terutama terhadap teman sebaya lawan jenis, terhadap
permainan dan anggota keluarga.
c)
tubuhnya mulai menunjukkan
mekar-tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak. Sebagian ciri pubertas
yang dia miliki ditunjukkan dalam sikap, perasaan, keinginan, dan
perbuatan-perbuatan. Sikapnya yang paling menonjol antara lain sikap tidak
tenang dan tidak menentu.
d)
pertumbuhan dan perkembangan
badannya, tumbuh normal, sesuai dengan usianya.
e)
perkembangan organ-organ seks
wanita ditandai dengan adanya haid pertama atau “menarche” yang disertai dengan berbagai perasaan tidak enak bagi
yang mengalaminya.
f)
gejala yang mulai ditunjukkan
dari dirinya yaitu :
Ø pinggul yang
membesar dan membulat
Ø dada yang semakin
nampak menonjol
Ø tumbuhnya rambuh di
daerah kelamin, ketiak, lengan dan kaki
Ø perubahan suara dari
suara kanak-kanak menjadi lebih merdu (melodius) bagi perempuan, lebih bass
bagi laki-laki
Ø kelenjar keringat
lebih aktif dan sering tumbuh jerawat
Penyebab munculnya pubertas ini
adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (pusat dari seluruh sistem
kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon ini, remaja memasuki masa
pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan
antara perempuan dan laki-laki.
Dengan kata lain, pubertas
terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat
reproduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.
C. Pengaruh Perkembangan Fisik dan
Seksuil Terhadap Tingkah Laku
Pertumbuhan jasmani anak
menjelang dan selama masa pubertas, kemungkinan sekali diikuti oleh kelelahan,
ketidakgairahan dan gejala-gejala lain yang tidak menguntungkan.
Pertumbuhan jasmani pada
pubertas, menyebabkan tanggapan masyarakat yang berbeda pula, mereka diharapkan
dapat memenuhi tanggungjawab orang dewasa, tetapi berhubung antara pertumbuhan
bagian-bagian fisiknya msih ada jarak bagi remaja tersebut, dalam memenuhi
tuntutan sosial itu. Sehingga seringkali menimbulkan konflik dan frustasi dalam
diri remaja itu. Terutama bila tidak ada pengertian dari pihak orang dewasa.
Demikian pula halnya dengan
perkembangan seksuil, hal ini sangat berpengaruh pada tingkah laku remaja.
Seringkali kita melihat tingkahlaku seksuil itu, dipertunjukkan oleh para
remaja untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Seperti anak-anak gadis mulai
mencoba krim, lipstick/gincu, sedangkan anak-anak pria mulai menunjukkan
kegagahan dirinya, misalnya dengan membuka baju pada bagian dada, menggulung
lengan baju, mengikuti model-model rambut dan mengganggu anak-anak perempuan
yang disenanginya.
Dalam pemenuhan kebutuhan
dorongan seksuil inilah, para remaja seringkali mengalami benturan dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat, apakah itu norma agama ataupun norma
adat. Oleh karena itu kesadaran dan kebijaksanaan orang dewasa dalam
memperlakukan remaja, terutama yang berhubungan dengan masalah seksuil ini,
sangat diharapkan, sehingga para remaja itu dapat diarahkan pada
kegiatan-kegiatan yang positif yang dapat menunjang pertumbuhan dan
perkembangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar