UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
Untuk kelas : Rabu, 08.50-10.30
Fakultas/jurusan : Tarbiyah/PAI
Soal:
1.
Dalam uraian sejarahnya,
perkembangan konseling di Indonesia maju dengan pesat. Mengapa demikian?
Uraikan jawaban Anda!
2.
Mengapa dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah harus mengedepankan azas kerahasiaan?
Jelaskan juga hubungannya dengan azas keterbukaan dan azas kesukarelaan!
3.
Jelaskan secara detail perbedaan
teknik membantu individu dengan konseling individual antara teknik direktif
konseling dan teknik non direktif konseling!
4.
Di dalam pelaksanaan bimbingan
dan konseling, perlu dikenal dan dipahami karakteristik individual dari
individu yang dibimbing, mengapa demikian? Jelaskan terlebih dahulu cara-cara
dalam memahami individu dimaksud!
5.
Mengapa dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah mempunyai fungsi pemeliharaan dan
pengembangan? Jelaskan lebih dulu maksud dan proses pelaksanaannya!
Jawaban:
1.
Secara umum dapat dijelaskan
bahwa semakin pesatnya perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia
dikarenakan: Pertama, oleh tuntutan
yang kuat dari masyarakat serta pengaruh yang kuat dari kepercayaan terhadap
individualisme dari masyarakat. Kedua, pada
diri individu yaitu pada masa-masa kritis dalam tiap masa perkembangan
individu, terutama masa remaja. Ketiga,
pada kondisi luar individu seperti kondisi teknologi yang berkembang pesat,
kondisi nilai-nilai demokratis, nilai-nilai humanistis versus nilai-nilai
pragmatis (khusus sosial-ekonomi), dan lain-lain.
Namun adapun secara
lebih khusus perkembangan bimbingan dan konseling berkembang pesat di Indonesia
dikarenakan oleh beberapa faktor yang intinya mengacu pada permasalahan
individu masing-masing, baik berhubungan dengan masalah pribadi maupun
lingkungan.
2.
a. karena dalam azas kerahasiaan
itu sangat dituntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta
didik yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh
dan tidak layak diketahui orang lain. Sebagian keberhasilan layanan banyak
ditentukan oleh azas ini, sebab klien akan mau membukakan keadaan dirinya
sampai dengan masalah-masalah yang sangat pribadi, apabila ia yakin bahwa
konselor dapat menyimpan rahasia.
b. hubungan antara azas
kerahasiaan dengan azas kesukarelaan sangat erat kaitannya dimana pada saat
konselor sudah dapat memberi pengertian mengenai kerahasiaan datanya, maka
klien akan dapat merasakan kesukaan dan kerelaan dalam mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan bimbingan konseling. Dan antara azas kerahasiaan dengan azas
keterbukaan pun demikian memiliki keterkaitan/hubungan yang erat dimana saat
seorang klien sudah merasa rela dan rahasianya akan dijaga oleh konselor, maka
ia akan sangat terbuka kepada kepada si konselor dalam menceritakan masalah-masalah
yang ia hadapi tanpa mengalami suatu kecemasan.
3.
Perbedaan antara teknik direktif
konseling dengan teknik non direktif konseling:
Perbedaan di antara
kedua teknik tersebut adalah dimana teknik
direkif konseling merupakan teknik atau pendekatan dalam sebuah proses
konseling yang mana konselor yang lebih dominan dalam berbicara (memberi solusi
dalam memecahkan masalah). Jadi dalam teknik atau pendekatan ini konselor lebih
banyak mengambil inisiatif dalam proses konseling, sehingga klien tinggal
menerima apa yang dikemukakan oleh konselor. Dengan kata lain konselor lebih
berperan dalam memecahkan masalah klien. Sedangkan teknik non direktif konseling merupakan teknik atau kegiatan dalam
proses konseling yang mana klien lebih dominan dalam mencari pemecahan masalah.
Dalam teknik atau kegiatan ini konselor hanya berperan sebagai pendorong dan
pencipta situasi yang memungkinkan klien untuk bisa berkembang sendiri.
4.
a. Cara-cara dalam memahami
karakteristik individual individu sebaiknya dilakukan dengan cara mengumpulkan
data atau berbagai keterangan tentang individu yang bersangkutan, baik itu
kelebihan dan kekurangan atau kekuatan dan kelemahan diri dari individu maupun
lingkungan dari individu tersebut.
b. Di dalam proses pelaksanaan
bimbingan dan konseling perlu sekali mengenal dan memahami karakteristik
individual dari individu yang dibimbing. Ini dikarenakan dalam proses konseling
pemahaman mengenai karakteristik individual dari individu itu sangat mendukung
jalannya proses bimbingan dan konseling. Dari pemahaman mengenai karakteristik
individual individu tersebut maka seorang konselor akan lebih mudah dalam
menentukan tingkat pemahaman dan jenis bantuan yang akan diberikan terhadap
klien.
5.
a. fungsi pemeliharaan dan pengembangan dalam bimbingan dan konseling merupakan
layanan yang diberikan yang dapat membantu siswa dalam mengembangkan
keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantap, terpelihara dan
terkembangkannya berbagai potensi positif peserta didik dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
b. Di dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah mempunyai fungsi pemeliharaan
dan pengembangan dikarenakan fungsi ini berfungsi memelihara segala sesuatu
yang baik yang ada pada diri individu, baik itu merupakan pembawaan maupun
hasil-hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini, seperti intelegensi
yang tinggi, bakat yang istimewa, minat yang menonjol untuk hal-hal yang
positif dan produktif, dsb. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan ini juga
bukanlah sekedar mempertahankan agar hal-hal yang dimaksudkan tetap utuh, tidak
rusak dan tetap dalam keadaan semula, melainkan juga mengusahakan agar
bertambah baik, kalau dapat lebih indah, lebih menyenangkan, memiliki nilai
tambah daripada waktu-waktu sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar